Sabtu, 19 Juni 2010

resiko bisnis

Pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnis akan menghadapi adanya risiko (risk) dan ketidakpastian (uncertainty). Risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diukur oleh pengambil keputusan dan pada umumnya menimbulkan kerugian bagi yang mengalami kejadian. Sedangkan ketidakpastian menunjukkan peluang suatu kejadian yang tidak dapat dan sulit diukur oleh pengambil keputusan.
Indikasi adanya risiko yang dihadapi pelaku bisnis ditunjukkan oleh adanya variasi atau fluktuasi dalam menjalankan kegiatan bisnis dengan asumsi kondisi input yang relative tetap.
Berikut adalah beberapa perusahaan yang mengandung risiko di dalamnya.
1. Industri Pesawat Terbang
Pesawat terbang sebagai salah satu alat transportasi massal merupakan industri yang amat potensial untuk dikembangkan. Terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana banyak orang membutuhkan sarana yang cepat, nyaman, dan aman untuk membawa mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang berjarak ratusan kilometer.
Namun, pada kenyataannya industri ini merupakan industri yang padat modal. Industri ini juga memerlukan riset yang berkelanjutan demi meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.
Dari segi risiko, industri ini memiliki risiko bisnis yang terbilang besar, sebab apabila tidak diiringi dengan pengetahuan, keahlian, dan pendanaan yang baik, bisnis ini dapat menjadi boomerang bagi pengusaha. Pengusaha tentu dapat mengalami kerugian yang amat besar, berlipat-lipat dari bisnis lainnya. Belum lagi faktor-faktor lain yang sering kali membuat industri pesawat terbang sepi, seperti cuaca, cuaca yang buruk kadang membuat orang enggan menggunakan pesawat terbang, isu-isu keselamatan dan keamanan, serta lainnya.
Sejauh ini risiko bisnis dari industri pesawat terbang masih dapat diprediksi maupun diperkirakan, permintaan dan penggunaan terhadap pesawat terbang pun masih terus bermunculan, sehingga industri ini msaih potensial dan efektif untuk dikembangkan, asalkan dengan pengelolaan dan menejerial yang baik.

2. Industri Kimia Farma
PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati.
Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri.
Semua komponen yang terdapat dalam perusahaan Kimia Farma termasuk risiko perusahaan. Risiko-risiko yang harus diantisipasi oleh perusahaan diantaranya adalah risiko dalam mendistribusikan suatu produk, risiko dalam perdagangan internasional, risiko dalam melakukan penelitian terhadap suatu produk obat-obatan yang akan dicipatakan, risiko dalam pemasaran produk, risiko manajemen keuangan,dan lain-lain.
Dalam mendistribusikan suatu produk perusahaan harus jeli dalam memilih komponen yang menungjang kegiatan distribusi, agar produk-produk yang akan didistribusikan tepat sampai kepada konsumen. Distribusi yang dilakukan oleh perusahaan mencakup Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, serta di beberapa negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar